Terbang, Film Terbaru Demi Istri Production

Spread the love

Jakarta, http://mediaempatbelas.com  – Film Terbang, Menembus Langit merupakan produksi Demi lstri Production yang ditulis dan disutradarai oleh Fajar Nugros. Dengan bintang utama Dion Wiyoko dan Laura Basuki film ini berkisah tentang perjuangan hidup orang blasa yang tak kenal menyerah sehingga ia bisa menjadi ”pahlawan” bagi keluarga dan banyak orang lainnya. Film ini juga didukung oleh para pemain lainnya seperti Chew Kin Wah, Aline Adita, Baim Wong, Melisa Karim, Dinda Hauw, Marcel Darwin, Dayu Wijanto, Delon Thamrin, lndra Jegel, Fajar Nugra, Mamat Alkatiri, dan Erick Estrada.

Pengambilan gambar film ini memakan waktu hampir 2 (dua) bulan dan dilakukan di 3 (tiga) daerah yaitu Tarakan, Surabaya, dan Jakarta. Ketiga kota tersebut dipilih terkait dengan latar belakang cerita perjalanan hidup tokoh utama. Porsi terbesar lokasi pengambilan gambar dilakukan di Surabaya dan Tarakan. Pengalaman shooting di dua kota tersebut sangat positif dan menyenangkan karena baik masyarakat maupun jajaran pejabat dari berbagai institusi yang terkait dengan kegiatan produksi film sangat membantu lancarnya pengambilan gambar. “Syuting film Terbang ini mempunyai keseruan dan tantangan yang unik, karena kedua setting yang menjadi lokasi syuting ini, belum pernah kami jajaki di produksi film DIP sebelumnya. Begitu pun dengan membuat setting tahun 70an. lni kali pertama buat kami. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkot dan Polrestabes Surabaya dan Pemkot serta Polres Tarakan yang telah menjadi tuan rumah lokasi film kami dengan balk,” terang Susanti Dewi selaku produser. Sementara bagi Fajar selaku sutradara, ada hal yang menarik terkait dengan para pemain di film ini. Dengan porsi pengambilan gambar yang dilakukan tidak di Jakarta, maka talenta-talenta lokal menjadi hal yang penting dalam film ini. “Kami melakukan pencarian pemain-pemain lokal Tarakan dan Surabaya selama hampir tiga bulan. Dan seperti halnya kisah film ini, terkadang orang-orang di Indonesia hanya membutuhkan satu kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka,ungkap Fajar.
Fajar juga menambahkan bahwa Film periodik saya pertama, lokasinya juga tiga tarakan surabaya jakarta. Film ini juga berkenaan dengan situasi negara kita saat ini yang majemuk” imbuh Nugros
Film terbang jni pengalaman yg samgat seru, kota-kota dalam film ini belum pernah kita syuting sebelumnya, jadi secara produksi ada tantangan-tantangan  tersendiri ujar santi. “Jadi kita berterima kasih kepada kota-kota yang kita syuting ini, sudah mendukung syuting film ini, di surabaya, pemkot nya mensupport, polisinya mensupport,  di tarakan ini belum pernah ada film syuting di Tarakan dan kita harus melalui laut dan masalahnya adalah air pasang surut, tantangannya faktor alam jadi tantangannya, kedua, karna belum pernah ada syuting film jadi kita syuting pun ditonton oleh masyarakat lokal, kita juga adakan local open casting. Lanjut sinta

Bagi tim produksi, film ini juga menjadi tantangan tersendiri karena rentang waktu yang diambil adalah dari era ’70an hingga sekitar 1998. Tim art, wardrobe, make up, dan sound menemukan tantangan sekaligus keseruan yang berbeda-beda agar tidak meleset menampilkan periode yang berbeda-beda tersebut. Mereka harus sangat jeli dan memiliki pengetahuan rentang misalnya bagaimana mode masa itu, barang-barang apa saja yang ada pada masa itu, suara-suara kendaraan pada masa itu tentunya berbeda dengan kebisingan jalanan masa kini.

Tinggalkan Balasan