Jakarta, MEB – Bertempat di bilangan Jakarta Pusat, Senin (09/04) Barisan Relawan Jokowi Presiden, Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP), menggelar Diskusi Terbuka dengan tema “Korelasi Kemajuan Industri Alat Kesehatan Dalam Negeri Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan”.
Sejumlah pembicara handal dan berkompeten dibidangnya masing-masing hadir dan menyampaikan sejumlah materi penting sekaligus mewakili instansi atau lembaga masing-masing. Para pembicara tersebut antara lain :
1. Dirjen Kefarmasian dan Alkes Kemenkes RI, Dra.Maura Linda Sitanggang, Phd.
2. Dept Kardiologi dan Kedokteran Vaskular UNSTRAT Manado, Prof. Dr. dr. Starry Rampengan, SpJP(K), FIHA, FAHA, FESC, FICA, FA…., FAPSIC, MARS.
3.Pengusaha Muda, Pelaku Usaha Alat Kesehatan, Eko Samdoyo SS.

Dalam pemaparannya, Eko Samdoyo menyampaikan sejumlah data mengenai perkembangan industri farmasi dan alat kesehatan dan pangsa pasar dalam negeri.
“Berdasarkan data yang saya miliki, saat ini terdapat 206 industri farmasi yang mendominasi pangsa pasar obat nasional (76%), tetapi 95% bahan baku obat masih diimpor. Selai itu, ada 95 industri alat kesehatan (alkes) yang memproduksi 60 jenis dengan teknologi middle-low dengan kelas risiko rendah-menengah, memiliki pertumbuhan 12% per tahun, tetapi 90% alkes masih diimpor”.
Eko juga berharap, rencana Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk membangun ribuan Rumah Sakit akan menjadikan kebutuhan alat kesehatan menjadi prioritas.
“Rencana Kementerian Kesehatan yang menargetkan akan membangun 1000 rumah sakit dalam 10 tahun, berarti ada 100 rumah sakit yang dibangun setiap tahunnya tentu dibutuhkan alat kesehatan yang sangat banyak. Kami berharap bahwa kebutuhan untuk pemenuhan alkes produk dalam negeri menjadi prioritas”.
Diskusi terbuka ini dipandu langsung oleh moderator handal, Feber Suhendra