HUT Resimen Mahasiswa yang ke -56 Dirayakan dengan Atraksi Dilapangan Monas IRTI

Spread the love

Jakarta – M14 – Di usianya yang ke-56, Resimen Mahasiswa (Menwa) berkomitmen membangun kesadaran dan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara. Dalam peringatan ulang tahun Menwa ini, sudah 56 tahun resimen masuk Jayakarta dan berkiprah serta mengembangkan bela negara untuk menanamkan rasa nasionalisme.

“Ke depan kita berharap Resimen Mahasiswa Jayakarta mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dari berbagai macam hal khususnya dalam hal penanggulangan bencana. Selain itu akan terus membangun kesadaran diri pelajar dan pemuda tentang bagaimana rasa nasionalisme kebangsaan dan memberikan pemahaman pada pelajar tentang bahaya narkoba serta bagaimana menciptakan keamanan ketertiban di ibukota,” ujar Raden Umar, Ketua Resimen Mahasiswa (Menwa) saat ditemui usai upacara peringatan HUT Menwa ke-56, Sabtu (12/5/2018) di Lapangan IRTI, Monas Jakarta.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang turut hadir dalam peringatan HUT Menwa tersebut meminta kepada seluruh pimpinan dan segenap anggota resimen mahasiswa Jayakarta agar dalam memasuki kehidupan dunia di era globalisasi perlu menempatkan setiap negara dalam peta persaingan Global yang berupaya unggul dalam membangun. Peran bela negara dan semangat nasionalisme amat penting diarahkan untuk membangun keunggulan dan daya saing, terlebih anda para anggota resimen mahasiswa yang merupakan perwakilan terbaik di generasi bonus demografi Indonesia.

“Saya mengajukan perspektif baru redefinisi peran strategis resimen mahasiswa khususnya di Jakarta. Saya ingin bersama-sama melihat tantangan Global bukan sebagai hambatan tapi sebagai peluang. Faktor ancaman mutakhir adalah berupa ancaman sosial ekonomi, problem kemiskinan dan pengangguran,” ujar Sandiaga.

Ia menambahkan, DKI terus berupaya tumbuhkan 200.000 wirausaha baru dan ciptakan lapangan kerja Oleh karena itu, peran Menwa sebagai pejuang amatlah sangat relevan. Menwa harus mampu menjadi Garda terdepan lokomotif pejuang di medan tempur ekonomi dengan semangat baru membuka lapangan kerja.

Ancaman berikutnya di Jakarta, lanjut Sandiaga, adalah ancaman merebaknya narkoba. Perusak faktor keunggulan bonus demografi saat ini diperkirakan 600.000 hingga lebih dari satu juta orang di Jakarta terpapar narkoba. Sebanyak 50 orang tewas tiap hari karena narkoba, maka Menwa harus tampil di muka dalam perang melawan narkoba sekaligus pelopor gerakan anti narkoba. (LR)

Tinggalkan Balasan