
Jakarta, M14 – Jumlah tenaga bidang teknik di dunia berjumlah 170jt. 70% dari jumlah tersebut ada di negara berkembang. Dalam hal ini Indonesia seharusnya memiliki potensi besar memiliki Sumber Daya Manusia yang andal dalam bidang Teknik. Kementerian PUPR RI telah mensosialisasikan bahwa setiap Rp 1 Triliun Nilai Proyek Konstruksi diperlukan 14.000 Sumber Daya Manusia. Bisa secara cepat kita hitung dari 222 Proyek Strategis Negara + 3 Proyek Pemerintah senilai Rp 4100 Triliun, berapa jumlah Sumber Daya Manusia yang diperlukan? Setidaknya diperlukan 57.400.000 Sumber Daya Manusia. Paling tidak jumlah ini 20% dari total jumlah penduduk Indonesia saat ini. Apakah Indonesia sudah memiliki SDM dalam bidang Konstruksi sejumlah itu?
Hal ini telah dibahas dan dikupas oleh Guru Besar Universitas Pelita Harapan – Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, ST., MT., D.Min, dalam Diskusi di salah satu Stasiun TV Swasta di Jakarta, pada Sabtu, (12/05) pukul 13.00-14.00 wib.
“Jelas ini Isyu PENTING!!!Kita mungkin bahkan sering TIDAK sadar bahwa Indonesia memiliki Program Pembangunan yang Besar, namun kita sendiri yang belum siap dari sisi “Jumlah” sekaligus “Kualitas” untuk menuntaskan secara optimal seluruh Proyek Pemerintah yang harus diselesaikan dalam kurang dari 1,5 tahun Pemerintahan Kabinet Kerja”. tegas Prof. Ronald
Lebih lanjut, Prof. Ronald berharap catatan ini dapat menjadi perhatian dan tindakan pemerintah sisa waktu 1,5 tahun dalam periode I pemerintahan ini.
“Catatan ini SANGAT saya harapkan menjadi perhatian & tindakan Pemerintah dan kita semua di sisa waktu 1,5 tahun mendukung Program Kabinet Kerja hingga tahun 2019”. imbuhnya
Sebagai bentuk kepedualiannya terhadap kinerja pemerintah dan terutama demi kepentingan bangsa, prof. Ronald tidak hanya memberikan catatan melainkan ia juga mengusulkan 5 tinjauan kritis yang diharapkan dapat menjadi solusi kongkrit bagi kesuksesan pembangunan.
“TINJAUAN KRITIS yang saya usulkan sebagai SOLUSI:
SATU, Sumber Daya Manusia yang akan menuntaskan dapat dikategorikan SDM Ahli Utama, Ahli Madya, Ahli Pemula. Nomenklatur ini selanjutnya disesuaikan oleh masing-masing “uniquness: Profesi. SDM Ahli Utama melayani di Skala Nasional & Internasional. SDM Ahli Madya melayani di Skala Nasional. SDM Ahli Pemula melayani di Skala Lokal/Daerah. Hal ini kemudian disetarakan dengan Program Sertifikasi yang telah, sedang dan akan dilakukan Asosiasi Profesi yang ada di Indonesia.
DUA, Pemerintah Pusat memiliki Sistem Pengembangan SDM melalui Sistem di Kementerian PUPR RI sebagai Pembina Jasa Konstruksi, dan LPJKN. Secara khusus LPJKN terus dioptimalkan untuk mengawal Pemerintah dan mengkoordinir LPJKD di daerah. LPJKN segera rapatkan barisan untuk mengoptimalkan Jumlah dan Kualitas SDM Ahli Konstruksi di Indonesia. LPJKN akan mengkoordinir LPJKD di daerah, sehingga pembangunan di daerah juga terwujud.
TIGA, Pemerintah Daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota secara bersinergi menyelesaikan permasalahan Jumlah dan Kualitas SDM yang akan menuntaskan Proyek Pemerintah. SANGAT direkomendasikan Program Sertifikasi dimulai dari Daerah lalu Nasional. Atas kewenangan yang dimiliki Pemerintah Daerah, secara simultan, setelah seluruh daerah tersertifikasi, dioptimalkan di tingkat Nasional yang memampukan juga disetarakan di tingkat Internasional. Dalam hal ini Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan Asosiasi Profesi yang ada di Daerah dan Nasional.
EMPAT, Pemerintah Pusat perlu mendorong dan menuntaskan Undang-Undang Profesi dalam Bidang Konstruksi di Indonesia. Suatu keniscayaan saat ini, Indonesia baru memiliki 2 Undang-Undang Profesi dalam bidang konstruksi, yaitu Undang-Undang Arsitek dan Undang-Undang Keinsinyuran. Bagaimana dengan Undang-Undang Profesi lainnya (Ahli Struktur, Ahli ME, Ahli Plumbing, Ahli Lansekap, dll)? Pemerintah Daerah perlu mengantisipasi hal ini dengan menata lebih dulu di Daerah.
LIMA, Perlu KOMITMEN waktu yang tertentu dan jelas!!! Kita harus pastikan Desember 2018 ini beres!!!! Tidak ada waktu lagi. Negara membutuhkan ahli yang benar-benar mampu menuntaskan seluruh Program yang sudah direncanakan….
Kita pastikan bersama!! ” pungkas Prof. Dr. Manlian Ronald. A. Simanjuntak, ST., MT., D.Min – Guru Besar Universitas Pelita Harapan. (ymn)