Ulama Dan Cendekiawan Muslim Dunia Sepakati Risalah Bogor Dalam KTT Islam Wasathiyah

Spread the love
Bogor,  M14 – Pertemuan para ulama Islam dari berbagai negara dunia, yang diselenggarakan di Bogor pada selama tiga hari (1-3/05), menghasilkan sejumlah kesepakatan yang dituang dalam sebuah nota kesepahaman bernama “Bogor Message” atau “Risalah Bogor”.
KTT Islam Wasathiyah ini dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo. Sejumlah ulama besar dunia yang turut hadir antara lain, Imam Besar Syeikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Thayyib, Ulama besar Iran, Ayatollah Mohammad Ali Tashkiri, dan para cendekiawan muslim lainnya.
Dengah adanya Risalah Bogor ini,  para ulama dan cendekiawan muslim dunia
mengakui realitas peradaban modern yang menunjukkan ketidakteraturan, ketidakpastian dan akumulasi kerusakan global, serta percaya pada Islam sebagai agama damai dan rahmat, agama keadilan, dan agama peradaban yang prinsip dan ajaran dasarnya mengajarkan cinta, rahmat , harmoni,persatuan, kesetaraan, perdamaian, dan keadaban.
Para ulama juga mengakui bahwa paradigma Wasathiyat Islam, sebagai ajaran utama Islam, telah dipraktekkan sepanjang sejarah sejak masa Nabi Muhammad Saw, Khulafa’ al-Rasyidun, hingga periode modern dan kontemporer, di berbagai negara di seluruh dunia, serta menegaskan kembali peran dan tanggung jawab moral para ulama dan cendekiawan Muslim bagi pendidikan generasi masa depan dengan membangun peradaban Ummatan Wasatan.
 
Berikut ini kutipan poin-poin penting Risalah Bogor dalam bahasa Indonesia yang dibacakan oleh Utusan Khusus Presiden Untuk Dialog Dan Kerjasama Antar Agama Dan Peradaban (UKP-DKAAP)  Prof. DR. KH. Din Syamsuddin yang juga tokoh Muhammadiyah dan  Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia.
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Kami, Cendekiawan Muslim Dunia, bersidang di Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama
dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Wasatiyyat Islam, di Bogor, Jawa Barat,
Indonesia, pada tanggal 1-3 Mei 2018;
Mengakui realitas peradaban modern yang menunjukkan ketidakteraturan,
ketidakpastian dan akumulasi kerusakan global, yang diperburuk oleh
kemiskinan, buta huruf, ketidakadilan, diskriminasi, dan berbagai bentuk
kekerasan, baik di tingkat nasional maupun global;
Percaya pada Islam sebagai agama damai dan rahmat (din al-salam wa la-
rahmah), agama keadilan (din al-adalah), dan agama peradaban (din al-hadarah)
yang prinsip dan ajaran dasarnya mengajarkan cinta, rahmat , harmoni,
persatuan, kesetaraan, perdamaian, dan keadaban;
Mengakui bahwa paradigma Wasatiyaat Islam, sebagai ajaran utama Islam,
telah dipraktekkan sepanjang sejarah sejak masa Nabi Muhammad Saw,
Khulafa’ al-Rasyidun, hingga periode modern dan kontemporer, di berbagai
negara di seluruh dunia, serta menegaskan kembali peran dan tanggung jawab
moral para ulama dan cendekiawan Muslim untuk memastikan dan mendidik
generasi masa depan dengan membangun peradaban Ummatan Wasatan;
Dengan ini berkomitmen untuk:
1. Mengaktifkan kembali paradigma Wasatiyyat Islam sebagai ajaran Islam
pusat yang meliputi 7 (tujuh) nilai utama:
a. Tawassut, posisi di jalur tengah dan lurus;
b. I’tidal, berperilaku proporsional dan adil dengan tanggung jawab;
c. Tasamuh, mengakui dan menghormati perbedaan dalam semua
aspek kehidupan;
d. Syura, bersandar pada konsultasi dan menyelesaikan masalah
melalui musyawarah untuk mencapai konsensus;
e. Islah, terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk
kebaikan bersama;
f. Qudwah, merintis inisiatif mulia dan memimpin untuk kesejahteraan
manusia;
g. Muwatanah mengakui negara bangsa dan menghormati
kewarganegaraan.
2. Menjunjung tinggi nilai-nilai paradigma Wasatiyyat Islam sebagai budaya
hidup secara individual dan kolektif, dengan melambangkan semangat dan
eksemplar dari sejarah peradaban Islam;
3. Memperteguh tekad untuk membuktikan kepada dunia, bahwa umat Islam
sedang menjalankan paradigma Wasatiyyat Islam dalam semua aspek
kehidupan;
4. Mendorong negara-negara dan komunitas Muslim untuk mengambil
inisiatif untuk mempromosikan paradigma Wasatiyyat lslam, melalui Poros
Wasatiyat Islam Dunia, dalam rangka membangun Ummatan Wasatan,
sebuah masyarakat yang adil, makmur, damai, inklusif, harmonis,
berdasarkan pada ajaran Islam dan moralitas.
Semoga Allah Swt Meridhai
 Bogor, 3 Mei 2018 / 17 Sha ‘ban 1439H

Tinggalkan Balasan