Penjualan Produksi Meningkat, Spindo Optimis Raih Sukses Dimasa Depan

Spread the love
Jakarta, M14 – Dalam Paparan Publik  PT. Spindo pada Jumad (29/06) kemarin, disampaikan bahwa pergerakan harga baja dunia yang meningkat cukup tajam pada semester ll tahun 2017 yang lalu terutama pada kuartai IV, mempengaruhi secara negatif kinerja PT Steel Pipe Industy of Indonesia Tbk. (Spindo).
Dampak langsung dari kenaikan tajam harga baja tersebut adalah tertundanya proyek-proyek karena adanya eskalasi biaya.
Selain itu, adanya pembatasan impor pada awal tahun 2017 menyebabkan sempat terhambatnya penjualan Spindo. Penjualan juga sempat terhambat dengan adanya kesalahan dengan berlakunya PMK No. 30/PMK.010/2017 tanggal 1 Maret 2017 yang mengenakan bea masuk 15% untuk produk tertentu asal Jepang, dimana tarif tersebut tersebut kemudian direvisi menjadi hanya 1.56% dengan PMK No. 63/PMK.010/2017 tanggal 12 Mei 2017 yang berlaku 7 hari setelah diundangkan.
Meskipun demikian, Spindo mampu mencatatkan kenaikan penjualan produk pipa sebesar kira-kira 7.5% dari sisi volume dan mencatat kenaikan sekitar 26% dari sisi niiai penjualan produk pipa dibandingkan dengan tahun 2016. Hal ini membuktikan kemampuan Spindo untuk bertahan dalam kondisi yang suiit sekalipun. Dalam tahun 2017 yang lalu Spindo masih mampu mencatatkan laba positif sekitar 8.6 miliar rupiah.
Dalam tahun 2018 ini, manajemen menetapkan target pertumbuhan sebesar 20% dengan melakukan juga efisiensi di berbagai bidang. Dengan strategi ini, manajemen optimis dapat mengembaiikan tingkat keuntungan seperti di tahun 2015.
Optimisme ini ditunjang dengan beberapa proyek misalnya pembangunan dermaga Glimas di lombok yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Pembangunan Tanjung Jati Expansion dengan kontraktor PT. JFE Shoji Trade Indonesia.
Ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan cukup memuaskan, Spindo yakin akan mencapai target penjualan yang diproyeksikan.

Tinggalkan Balasan