Jakarta, M14 – Sebuah event olahraga berskala regional seperti Asean Games yang akan diselenggarakan di Jakarta-Palembang pada Agustus mendatang tentunya memiliki sebuah ”Maskot” sebagai symbol perwakilan berbagai karakter dan cabang olah raga yang akan dipertandingkan dalam perhelatan akbar tersebut.
Disamping “Maskot” Asean Games 2018 yang ada, kita dapat juga menyaksikan sejumlah lukisan “Maskot” Asean Games dengan karakter Perwayangan, persembahan seorang pelukis muda berbakat, Maxi Mastrovalerio. Menurut, Max ada 4 Mascot dengan Karakter Wayang yang telah dibuatnya dan pemilihan karakter Wayang ini bertujuan mengangkat dan memperkenalkan Wayang tidak hanya di Indonesia, atau Asia saja melainkan hingga ke Eropa bahkan ke seluruh dunia.
“Asean Games kemarin itu kan saya lukisan semacam Maskot gitu, pasti Asean Games sudah punya mascot sendiri dimana-mana. Tapi punya saya, Saya maunya tuuh angkat Wayang, mungkin gayanya agak kekanak-kanakan karena kebanyakan kaan anak muda, yang remaja, jadi orang bilang wayangnya koq kanak-kanakan, yaach sesuai Mascot karena Mascot kaan gak mungkin bikin yang sedih, jadi harusnya agak ceria. Jadi saya arahnya kesitu. Misalnya kayak Gatot Kaca main bola, Srikandi main tennis, terus Sri Kandi main volly, saya bikin 4 yang mascot itu, 2 laki 2 perempuan. Jadi saya juga rindu wayang itu bisa dikenal sebagai sosok yang terkenal di Indonesia, di Asia, di Eropa belum semua tahu”. Tutur pelukis berdarah Indonesia-Italia ini
Ketertarikan Max kepada karakter Wayang dengan segala keunikan, daya tarik, warna dan bentuk Wayang, semakin menguatkan keinginan Max untuk menduniakan Wayang asli Nusantara yang lalu dituangkannya dalam bentuk lukisan hingga mendapat dukungan dari sebuah Event Organizer (EO) yang kemudian menawarkan bantuan untuk mempromosikan hasil karya tersebut.
“Saya bikin ide ini terus saya ketemu EO, katanya bagus niih bisa kita angkat mungkin nanti bisa kita pamerkan di Mall atau dimanapun, saya hanya bagian Pencipta, Melukis, terus ada orang-orang yang membungkusnya supaya bagaimana cara ini bisa diangkat dan saya pilih Wayang karena saya suka warnanya, terus warnanya bisa banyak,bisa macam-macam, trus elegan, trus warnanya kontras sekali bisa hidup, saya rasa itu suatu kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia”. ungkapnya penuh antusias.
Selanjutnya Max membeberkan alasan kenapa Wayang Jawa menjadi pilihannya dalam upaya menduniakan Perwayangan Indonesia, hingga kemungkinan untuk mempromosikan perwayangan dari setiap penjuru Nusantara dan berharap dalam membuat lukisan, seorang pelukis juga perlu memahami unsur dan nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam setiap karakter Wayang.
“Saya pilih Wayang Jawa karena Saya campuran Jawa, Jogjakarta, Ibu Saya, Bapak Saya Itali dan kebetulan karena memang Pewayangan Jawa Jogja ini memang lebih dikenal,mungkin karena ada keraton yang masih hidup, masih eksis jadi pewayangan Jawa Jogja ini lebih dikenal daripada wayang-wayang lain yang mungkin karena keratonnya sudah mati suri atau sudah lenyap. Yang Saya tau seh satu satunya Kraton yang jadi Gubernur yaitu Jogjakarta, yang lain nggak dan itu juga jadi symbol Indonesia di luar negeri, kalau kita naik pesawat juga, Garuda kaan yang diambil Pewayangan Jawa, bukan Pewayangan Kalimantan, Sumatera, tapi siapa tau mungkin nanti. Yaach kalo untuk awal saya harus mengangkat (budaya) diri sendiri juga, kalo saya angkat Pewayangan Kalimantan, pertama saya nggak lahir di Kalimantan, kedua gak dikenal, kemudian membutuhkan proses. Paling dari Jawa ke Bali dulu, Bali kaan orang kenal, dari situ, Sumatera, pelan-pelan, karena saya tau itu suku nya banyak sekali dan sebenarnya seh itu kesempatan seh untuk menggali, untuk mengekspansi daya tekhnik kita, sebenarnya kita juga harus belajar Filosofis dari setiap Wayang jangan Cuma menggambar gambar doank atau melukis, contek atau lihat dari youtube atau lihat dari google tapi kita harus lebih ke filosofinya, makanya saya dua minggu lagi mau ke Jogja lagi, saya mau kursus mau dalami sama pelukis wayang yang khusus agar saya juga bisa mengerti filosofi, sosoknya ini kenapa begini, dan saya percaya bahwa ada orang lebih spesifikasi, bisa lebih mendalami hal itu lebih dari saya”. Papar Max
Menjawab adanya hubungan Wayang dan Olahraga terutama dalam setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Asean Games ini, Max menyadari sepenuhnya bahwa ada hubungan yang sangat erat antara Seni, Wayang dan Olahraga.
“Yaach karena kalo kita lihat perwayangan, pentas perwayangan,pertunjukan pewayangan itu kaan sangat dinamis, dan kadang kadang juga dilemparkan Wayangnya sama sang Dalang, trus juga karena bentuknya langsing-langsing, kecuali Semar, Semar mungkin nanti saya buat yang lempar besi bola, mungkin itu. Saya rasa kalo perwayangan cocok banget karena dinamis, kalo kita lihat tarian Wayang Orang kaan juga lompat-lompat trus terbang”. Tutup Max