Ketika Budaya Indonesia Dan Itali Berpadu Dalam Karya Mastrovalerio

Spread the love


Jakarta, M14 – Perpaduan budaya Indonesia dan Italy mampu menghasilkan karya seni unik dan penuh nilai artistik sebagaimana terlihat dalam setiap lukisan yang ditampilkan dalam pameran di Auditorium Istituto Italiano di Cultura (IIC) Jakarta Selatan pada Rabu (15/08).
Pameran karya seni dengan tema “Indonesian Art Meets Italian Heritage” karya seniman multi-talenta Massimiliano Mastrovalerio yang kerap disapa Max ini digelar selama 2 pekan, sejak 15-31 Agustus 2018 nanti.
Dalam sambutannya, Max mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah berpartisipasi penuh guna penyelenggaraan pameran tersebut, terutama kepada Direktur Italian Institute, Michela Linda Magri yang telah memberikan kesempatan guna terlaksananya pameran “Indonesian Art Meets Italian Heritage” tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih terutama kepada Instituto Italiano di Jakarta dan terutama kepada Ibu Michela Magrie atas kesempatan dan kolaborasi untuk mengadakan pameran kecil ini tentang budaya Italy dan Indonesia dengan judul Indonesia Meets Italian heritage” ujar Max.
Kemudian Ia mengungkapkan bahwa melukis merupakan hobby nya sejak kecil namun baru ditekuni dalam 2 tahun terakhir hingga menghasilkan sejumlah karya fenomenal.

“I always painting since I was a child as a hobby, it was actually as my tallent but i didn’t explore it that much, but I decided to make it better in the last 2 years as my profession. My Grand father was honoury counsult of Indonesian interested because of Good business of coffee” lanjut Max

Kepada hadirin, Max membeberkan alasannya menyatukan 2 kebudayaan dalam suatu karya seni yaitu ; karena dalam dirinya mengalir darah Indonesia serta Italy dan hal itu menjadi kebanggaan tersendiri baginya apalagi Indonesia dalam hal ini Jawa Jogjakarta merupakan salah satu pusat budaya dunia.

“The reason why I choose Wayang because I have Javanese blood and Italian. I mix Javanese and I thought Jogjakarta is one of the center of culture world, Berlin, Jogjakarta and also China so I’m very proud of it, there was Indonesia and there was Italy that in my blood”. Papar Max
Pemilihan lukisan Wayang sebagai media pemersatu, menurutnya karena Wayang memiliki bentuk dan warna yang penuh makna filosofi sebagaimana tergambar dalam lukisan dimana dia menampilkan Wayang saat berada di Roma,Venice dan berbagai tempat di Italy hingga kota Roma yang senantiasa terkenang dihati sang wayang.

“I choose Wayang because its very,colorful its very dynamic. Color full is sense of peace sense of Joy, sense of being Happy all the time. And then I thought to make a painting with Italian Heritage, as you can see, Petruk and Semar in site Pizza, Petruk and Semar in the site of Viena, Bima di Kota Milano having coffee, Romeo and Juliet di Verona, Srikandi Fighting a Rome, and then Arjuna in Venice, and that one well painting is Rome in my heart, Wayang hatinya di Roma” tutup Max disambut tawa renyah dan tepuk tangan para hadirin.

Ibunda Max Mastrovaleria

Prestasi dan karya karya Max ini tidak luput dari peran, do’a, bimbingan dan dukungan penuh sang Bunda, Sri Wardani, Ibunda tercinta Massimiliano Mastrovalerio

“Keluarga mendukung sepenuhnya.
Kan saya lihat dia jiwa senimannya sangat tinggi. Itu memang gift, anugerah dari Tuhan dan saya berdoa agar talentanya itu menjadi berkat bagi banyak orang. Itu Tujuan saya cuma itu karena dia semuanya autodidak nyanyi karena memang udah punya dasar cuma dipoles sedikit sudah bagus dia melukis karena memang dari kecil dia suka melukis sudah saya lihat dan itu dia hanya dikasih 1 guidance sedikit dia udah bisa meng-create dia Bisa berimajinasi itu aja”.ungkap Ibunda Max saat ditemui disela sela pameran.

Sementara itu, Michela Linda Magri, selaku Director of Istituto Italiano di Cultura Jakarta mengatakan, dengan adanya lukisan karya Max ini menjadi sarana pengenalan budaya Indonesia dan juga kebudayaan Itali dan selama 15 hari kedepan, Istituto akan dibuka untuk masyarakat umum yang hendak menikmati perpaduan dua kebudayaan

“When we have artis like Max we can promote offcourse the arts but also the Italian Herritage. Then you see from its artistica work, you know, how Italy verry represented in this exhibition. Join this experience Open for 15 Days the Italian Cultural Instituto because when the patien meets the art, so here we are”. ujarnya
Lebih lanjut Direktur menyatakan bahwa dengan dipadukannya Wayang dengan karakter lain dari Italy merupakan suatu hal yang tidak biasa, bahkan menakjubkan dan dia optimis bahwa pameran ini dapat dilaksanakan di berbagai tempat di Italy.

“An Italian here in Jakarta is to promote the Italian culture and of course Max is Italian but also Indonesian. And to show also the wayang can do with the other feature, other characters from Italy, It’s something strange and unusual And I hope that this exhibition will be also cavern in rome and maybe Italian people can know more about wayang. In Italy people need to know what the mean of wayang dan the personality of the artistic job from your country”.ungkapnya

Pada kesempatan yang sama, Olly Direndra Alexander, selaku penggagas sekaligus Managing Partner of Digital Fashion Week Singapura mengungkapkan bahwa selama berteman dan bermitra dengan Max, Ia melihat banyak potensi yang ada pada Max sehingga Ia berani menggagas dan mengajukan Max melaksanakan Pameran di Instituto ini.

“Saya dan Max berteman saya tahu talenta-talenta nya dan melihat ide-ide dari lukisan-lukisannya itu sangat original sekali di situ Saya berani untuk membawa karya-karya dia ke dalam instituto namun kenapa nggak sekalian digabungkan karena dia basicly menggabungkan antara 2 budaya, antara Indonesia dan Italy jadi kita buat acara ini”.ungkap Olly

 Alexander kemudian menegaskan bahwa Max adalah seniman multi-talenta bahkan Max sendiri telah menghasilkan banyak lukisan Wayang dan pastinya lukisan lukisan karya Max ini berbeda dengan karya pelukis-pelukis kontemporer lainnya.
“Maxi He is a very talented guys dia pandai melukis dia pintar menyanyi juga dia pandai bermain piano jadi ya memang talentanya sangat kuat sekali Itulah kenapa kita tidak mau asal membawa dia karena itulah dia sangat bertalenta Jadi kita bawa dia ke dalam instituto yang sebesar ini”. Kata Olly Direndra
Lebih lanjut menurut Olly,
“Di apartemennya banyak lukisan-lukisan wayang dan dia sering memunculkan ide-ide Nadia Saya kan orang Itali dan juga orang Jawa Kenapa saya tidak menggabungkan antara budaya Jawa dan Itali lain Gatotkaca Srikandi Borobudur Arjuna di venis hal-hal unik seperti inilah yang memang belum tentu semuanya punya. Kalau kita menemukan pelukis-pelukis kontemporer kita bisa menemukan yang di mana pun tapi kalau yang punya konsep seperti ini hanya masalah yang mempunyai ya saat ini”.lanjut Direndra
Dalam pameran kali ini, menurutnya, sudah ada penggabungan antara dua budaya sehingga untuk long- range dan sustainability dari acara ini adalah dia dan tim akan membawa Max ke Itali dan beberapa negara yang potential seperti Jerman,Belanda yang sudah interested atau berminat menyelenggarakan pameran serupa.

Tinggalkan Balasan