
Jakarta, Med14 – Organ Relawan Garuda dan Foreder sebagai bagian dari Aliansi Relawan Jokowi, menggelar Diskusi Publik membahas “Komposisi Kabinet Kerja Ideal Menuju Indonesia Unggul” pada Sabtu (03/08) di bilangan Cikini Jakarta Pusat.
Diskusi publik ini menghadirkan sejumlah pembicara antara lain ; Dr. R Haidar Alwi MT, Burzah Zarnubi, Ucok Skydafi dan Eli S.
Dalam diskusi ini, Burzah Zarnubi mengungkapkan bahwa Haidar Alwi adalah sosok yang layak menempati posisi sebagai Menteri BUMN karena menurutnya, Haidar memahami permasalahan yang menjadi kendala utama dalam kementerian tersebut
“Pak Haidar ini cocok dan layak menjadi Menteri BUMN karena beliau memahami betul tentang persoalan yang ada di BUMN” kata Burzah
Haidar Alwi yang juga penanggung jawab tunggal ARJ, dalam pemaparannya menegaskan bahwa Presiden Jokowi sebagai petahana tentu lebih mengetahui apa dan bagaimana komposisi yang tepat untuk membantu Presiden Jokowi-K.H Maruf Amin, dan Haidar menyambut baik dan mengapresiasi kebijakan Presiden yang mempersilahkan Partai dan Relawan mengajukan nama kandidat calon Menteri untuk mewujudkan Indonesia maju sesuai cita-cita para pendiri bangsa.
“Kalau menurut saya, ini kaan Kabinet Presidensil dan Presiden berhak penuh memilih pembantu-pembantunya secara “prerogatif” sesuai keinginannya sendiri, tapi ini luar biasa, beliau mempersilahkan relawan dan partai mengajukan usulan nama, padahal Pak Jokowi kalau kita lihat latar belakang beliau ini sudah pernah memerintah 5 tahun tentunya Pak Jokowi tahu persis di jabatan pria yang kedua siapa yang terbaik, siapa yang yang kurang baik terus departemen ini pantesnya siapa, itu pak Jokowi lebih tahu” kata Haidar.
Penanggu Jawab ARJ ini juga memuji Burzah Zarnubi sebagai Bapak para Aktivis yang tetap konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Kalau saya bilang, beliau ini Bapak aktivis-aktivis dan masih konsisten terus dalam memperjuangkan hak masyarakat, Semua aktivis konsisten terus dalam memperjuangkan rakyat dengan kemampuan yang dia punya, ini luar biasa” kata Haidar
Haidar juga mengungkapkan tentang kondisi di lingkungan Aparat Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini telah disusupi oleh pemahaman radikal dan intoleransi, padahal menurutnya, sumber penghasilan yang diperoleh dari Kementerian dan lembaga tersebut digunakan oleh para simpatisan untuk melawan negara.(DH)