Ketua KPAI: Gerakan Pramuka, Pilar Revolusi Mental Mencetak Generasi Anti Hoax

Spread the love

Jakarta,Med14 Secara yuridis UU No 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka menegaskan bahwa gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk pribadi yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai2 luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun NKRI, mengamalkan Pancasila serta melestarikan lingkungam hidup.

Seiring dengan dinamisme teknologi dan informasi dewasa ini, hoax, fake news dan false news menjadi tantangan faktual. Produksi hoax, berita palsu dan bohong terus terjadi dan dishare ke berbagai media sosial. Meski ribuan berita hoax sdh diblokir oleh Kominfo namun masih terus bertumbuhan.
Menurut Susanto, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Fenomena ini memang tak lepas dari post truth, dimana kebenaran tidak lagi bersandar pada fakta melainkan emosi dan pandangan subyektif. Akibatnya tak sedikit masyarakat bahkan usia anak percaya terhadap berita viral tanpa memastikan kebenarannya. Jika anak tak memiliki kemampuan untuk menfilter berita maka kerentanan anak terpapar berita hoax sangat tinggi. Padahal hoax berdampak negatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dapat melemahkan kualitas kepribadian anak bangsa.

Ketua KPAI kemudian memberikan saran sekaligus solusi menghadapi permasalahan tersebut yaitu melalui Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) atau Scout.

“Untuk menghadapi masalah ini sejatinya spirit gerakan pramuka dapat menjadi jawaban, jika gerakan pramuka mampu membumikan dasa darma pramuka dengan baik” tegas Susanto

Menurutnya, nilai-nilai yang di ajarakan dalam kepramukaan sangat tepat untuk membangun karakter generasi yang lebih baik sebagai bagian dari national character building demi mewujudkan generasi Indonesia yang unggul dan tangguh menghadapai tantangan perubahan jaman.

“Sebut saja dasa darma pramuka yang ke 10 adalah suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Pribadi yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan dapat dipastikan ia tak akan memproduksi hoax, justru ia akan memproduksi informasi-informasi positif yang baik untuk masyarakat. Ini merupakan nilai2 luhur dan luar biasa jika gerakan pramuka dapat terus dikembangkan” pungkas Susanto.

Selamat Hari Pramuka ke 58. Semoga kualitas anak Indonesia ke depan semakin lebih baik.(sto/adm)

Tinggalkan Balasan