Jakarta, Med14 – Rumah Konsolidasi Lintas Agama (RKLA) mulai memperkuat konsolidasi internal dan ekternal sebagai langkah untuk menyinergikan seluruh kelompok, tim, dan aktivis, pengurus dan anggota Rumah Komunikasi Lintas Agama.
“RKLA didirikan bertujuan untuk menyatukan umat yang pikiran sudah dipengaruhi ajaran yang tidak benar sekaligus mengawal Ideologi Pancasila dan NKRI,” kata Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama, Hj. Bunda Indah pada acara konsolidasi Rumah Komunikasi Lintas Agama di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).
Bunda Indah mengatakan Rumah Komunikasi Lintas Agama menjadi sarana dan wadah untuk memperkuat silaturahmi seluruh Pengurus Rumah Komunikasi Lintas Agama di daerah.
“Lewat konsolidasi hari ini diharapkan seluruh pengurus Rumah Komunikasi Lintas Agama yang hadir dari berbagai daerah dapat bertatap muka, saling mengenal satu sama lain dan bekerja sesuai visi-misi organisasi berdasarkan cinta kasih dan akhlak yang mulia. Siapapun tanpa melihat latar belakangnya silahkan bergabung di RKLA,” tutur Bunda Indah.
Dewan Pembina Rumah Komunikasi Lintas Agama, Eddy Surianto, S.E mengatakan RKLA adalah rumah untuk bertumbuh dan berkembang dengan pendidikan yang lebih baik untuk menghasilkan generasi penerus bangsa Indonesia yang baik.
“Rumah Komunikasi Lintas Agama ini dibentuk dan didirikan Bunda Indah untuk mandiri sehingga dari organisasi ini tampil sosok-sosok pemimpin yang luar biasa, memiliki integritas dan bermoral tinggi,” ungkap Eddy.
Sedangkan Ketua Panitia sekaligus Sekjen RKLA, R. Dody Iwa Kusuma Jaya menyebut konsolidasi ditujukan untuk penguatan organisasi paska pemilihan presiden 2019.
“Ini merupakan konsolidasi internal yakni penguatan struktur hingga tingkat kabupaten dan kecamatan, program serta membangun koordinasi dengan para pembina dan penasehat, termasuk instansi yang berkaitan langsung dengan peran RKLA di daerah masing-masing,” ujar Dody.
Sementara itu acara konsolidasi Rumah Komunikasi Lintas Agama dihadiri puluhan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari 19 provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Papua dan sebagainya.(Red)